Ilmu Hama Dan
Penyakit Tanaman
Bunga Sedap
Malam (Polianthes Tuberosa)
Oleh:
Novita Risti
Azahra (1525010234)
FAKULTAS
PERTANIAN
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
BUNGA SEDAP MALAM ATAU POLIANTHES TUBEROSA
Bunga sedap malam
atau Polianthes Tuberosa terkenal akan aroma wanginya
yang dapatkita cium pada malam hari.
Kadang bau wangi-wangian pada malam hari juga diasosiasikan dengan hal-hal
mistis.
HAMA BUNGA SEDAP MALAM
Hama yang paling sering menyerang tanaman sedap malam adalah thrips
(Thaeniothrip sp.), kutu dompolan atau mealybugs (Dysmicoccus brevipes) dan
kutu perisai (Coccus sp.). Hama-hama tersebut biasa menyerang tanaman bunga
sedap malam ketika musim kemarau panjang.
1. Thrips (Thaeniothrip Sp.)
Hama Thrips (Thaeniothrip Sp.) merupakan hama yang menyebabkan daun menjadi
kecoklatan. Hama ini mulai menyerang sejak awal penanaman hingga berbunga.
Thrips biasa ditemukan dicelah celah antar daun dan juga pada daun yang masih
kuncup.
Ciri-ciri awal adanya serangan hama Thrips adalah munculnya bekas gigitan
pada permukaan daun yang nanti kelamaan akan menyebabkan daun berwarna
kecoklatan.
Langkah awal pengendalian hama Thrips bisa menggunakan kertas perekat warna
kuning, untuk pengendalian bisa disemprot dengan digunakan insektisida berbahan
aktif dimetoat atau diafentiuron
2. Kutu Dompolan Atau Mealybugs (Dysmicoccus Brevipes)
Hama Kutu dompolan menyerang dengan cara menghisap cairan sehingga tanaman
bisa mati. Kutu ini biasa menyerang disaat musim kemarau, efek paling bahaya
ketika hama ini menyerang bagian umbi sehingga menyebabkan gagal panen.
Untuk mengatasi hama kutu dompolan pada tanaman bunga sedap malam bisa
menggunakan insektisida berbahan aktif diafentiuron ditambah dengan mineral oil
dengan dosis 1 cc/l.
3. Kutu Perisai (Coccus Sp.).
Untuk kutu perisai ini biasa menyerang pada tanaman yang sudah diatas satu
tahun. Kutu perisai menyebabkan tanaman menguning lalu layu dan akhirnya mati.
Ciri terserangnya hama kutu perisai adalah dengan adanya semut yang
mengerubungi tanaman.
Untuk mencegah kutu ini bisa dilakukan perompesan daun atau bisa juga
dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat.
PENYAKIT BUNGA SEDAP MALAM
1. Penyakit Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh Xanthomonas sp. Penyakit ini biasanya
terjadi ketika musim hujan.Gejala awal terkenanya penyakit bercak daun adalah
munculnya bercak kecoklatan pada daun dan nantinya akan membusuk dan mengering.
Untuk mencegah terjadinya penyakit bercak daun lebih baik dilakukan
perompesan daun, bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan
aktif streptomisin sulfat
2. Penyakit Bercak Hitam
Penyakit ini menyerang pada bagian bunga dengan tanda munculnya bercak
hitam dan mengeras sehingga bunga tidak bisa mekar.
Untuk mencegah terjadinya penyakit bercak daun lebih baik dilakukan
perompesan daun, bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan
aktif streptomisin sulfat
Demikian beberapa hama dan penyakit yang sering dijumpai ketika melakukan
budidaya bunga sedap malam. Untuk mencegah penyakit dan hama tersebut pemilihan
benih yang baik dan perawatan berkala harus selalu dilakukan dengan baik. Untuk
mengatasi hama dan penyakit menggunakan bahan kimia perlu diperhatikan
penggunaan dosis, jenis dan waktu penyemprotan agar tidak merusak kelestarian
lingkungan.
HABITAT DAN KARAKTERISTIK SEDAP MALAM
Sedap malam
ialah tanaman berumbi yang memiliki tinggi 0, 5 – 1, 4 m, daun beberapa duduk
pada umbi batang serta disepanjang batang yang tegak. Perbungaan majemuk tidak
terbatas adalah rangkaian agak tidak tipis, perbungaan didalam tandan yang
berupa bulir tidak bercabang. Kedudukan bunga nyaris duduk, umumnya berpasangan
didalam ketiak daun pelindung yang berupa bulat telur. Tabung bunga panjangnya
2 – 5, 5 cm dengan ujung melebar.
Tanaman ini
tumbuh baik di tempat tropis ataupun sub tropis dengan cahaya matahari segera,
pada dataran rendah hingga ketinggian 1. 400 m dpl. Tanaman ini tumbuh sampai
45 cm serta membuahkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang serta berwarna hijau
muda yang mengumpul pada pangkal batangnya.
Sedap malam
diperbanyak dengan umbinya. Jarak yang berbaris pada 30 kali 30 cm sangat
mungkin untuk ditanam di tempat yang sempit walaupun.
IDENTITAS FLORA JAWA TIMUR
Berdasarkan
keputusan presiden indonesia nomor 4/1993, bunga sedap malam di tetapkan
sebagai identitas flora untuk wilayah jawa timur. Dengan adanya penetapan
ini maka diharapkan agar bisa menjadi icon tersendiri serta dapat terlestarikan
keberadaanya.
MANFAAT BUNGA SEDAP MALAM
Bunga sedap
malam dipakai untuk upacara ritual, acara-acara kebiasaan kebudayaan, sedap
malam bisa dipakai sebagai bunga potong ataupun sebagai tanaman taman. Sedap
malam yang dipakai didalam sup kimlo tidaklah sedap malam yang untuk bunga
potong, tetapi sedap malam yang datang dari cina.
Sedap malam
dapat diperbanyak dengan umbinya. Dengan jarak yang berjajar antara 30 x 30 cm
memungkinkan sedap malam untuk ditanam di lahan yang sempit.
Kedudukan tumbuhan bunga sedap malam dalam
tingkatan taksonomi, tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermathophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Monocotiyledone
Ordo :
Amaryllida
Familly :
Amarylidaceae atau liliaceae
Genus : Polyanthes
Spesies : Polyanthes
tuberosa L.
Siklus hidup budidaya Sedap Malam
meliputi :
- Penyiapan
lokasi
- Penyiapan
lahan
- Penyiapan
benih
- Penanaman
- Pemeliharaan
- Pengairan
- Penyulaman
- Penyiangan
- Pemupukan
- Pengelolaan
OPT
- Panen
- Pasca
panen
Bunga sedap malam mekar pada malam hari,
sehingga aroma wanginya juga akan tercium pada malam hari. Mengapa bunga sedap
malam mekar pada malam hari dan bukan pada siang hari? Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi mekarnya suatu bunga, di antaranya yaitu suhu, kelembaban, dan
cahaya. Pada bunga sedap malam, cahaya berpengaruh pada pergerakan selnya.
Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang gelap disebut skototropisme. Hal
ini yang menyebabkan bunga sedap malam mekar pada malam hari.
PENGENDALIAN OPT
1.
Kultur Teknis
Pemeliharaan tanaman yang optimal :
a.
Penggunaan benih sehat
b.
Pengaturan jarak tanam
c.
Pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran
d.
Pengelolaan air yang baik
e.
Rotasi tanaman/pengairan tanaman dengan
tanaman bukan dari Familli Amaryllidaceae atau liliacea.
f.
Pengelolaan air yang baik
g.
Sanitasi (Membersihkan tanaman liang,
Eradikasi tanaman yang terserang).
2.
Mekanis
a.
Bila hama yang dijumpai tidak terlalu
banyak : kumpulkan (telur, larva, imago) masukkan dalam plastik, diikat dan
dimusnahkan.
b.
Memotong bagian tanaman yang terserang
dengan menggunakan gunting stek/pangkas, lalu dimusnahkan.
c.
Tanaman yang terserang penyakit cukup
parah harus dibongkar dan dimusnahkan agar tidak menjadi sumber infeksi.
3.
Biologi
Memanfaatkan musuh alami : yaitu parasitoid telur (Trichogramma Sp)
larva (Apanteles Sp) pupa (Brachymeria Sp) patogen
serangga (Beauveriabassiana, Matarrhizium Sp, dan Bacillusthuringiensis)
serta cendawan antagonis (gllodadium Sp, Trichoderma Sp, dan pseudomonas
Fluorescens).
4.
Kimiawi
a.
Penggunaan pestisida kimiawisintetis,
merupakan pengendalian alternatif bila cara pengendalian yang lain tidak
efektif.
b.
Penggunaan pestisida kimiawi harus
memenuhi 6 tepat yaitu : Tepat jenis, Tepat mutu, Tepat sasaran, Tepat dosis
dan konsentrasi, Tepat waktu serta tepat cara dan Alat aplikasi.
c.
Pestisida kimiawi yang digunakan adalah
yang terdapat dan diizinkan Mentri Pertanian.
d.
Baca labil dan petunjuk yang tertera
pada kemasan.
e.
Aplikasi pestisida sebaiknya dilakukan
pada pagi hari, tidak pada waktu mendung/hujan, jangan menyemprot berlawanan
dengan arah angin dan menggunakan alat pelindung. Berkas wadah/kemasan
pestisida yang kosong harus dimusnahkan.
Setiap kali memakai alat-alat yamg
digunakan seperti gunting stek/pangkas sebaiknya disterilkan dengan formalin 2%
atau desinfektari lainnya.
Daftar pustaka