Monday, February 20, 2017

Ilmu Hama Dan Penyakit Tanaman: Bunga Sedap Malam (Polianthes Tuberosa)

Ilmu Hama Dan Penyakit Tanaman
Bunga Sedap Malam (Polianthes Tuberosa)
logo upn.png

Oleh:
Novita Risti Azahra (1525010234)


FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA



BUNGA SEDAP MALAM ATAU POLIANTHES TUBEROSA 
Bunga sedap malam atau Polianthes Tuberosa terkenal akan aroma wanginya yang  dapatkita cium pada malam hari. Kadang bau wangi-wangian pada malam hari juga diasosiasikan dengan hal-hal mistis.
bunga sedap malam.jpg
HAMA BUNGA SEDAP MALAM
Hama yang paling sering menyerang tanaman sedap malam adalah thrips (Thaeniothrip sp.), kutu dompolan atau mealybugs (Dysmicoccus brevipes) dan kutu perisai (Coccus sp.). Hama-hama tersebut biasa menyerang tanaman bunga sedap malam ketika musim kemarau panjang.
1. Thrips (Thaeniothrip Sp.)
Hama Thrips (Thaeniothrip Sp.) merupakan hama yang menyebabkan daun menjadi kecoklatan. Hama ini mulai menyerang sejak awal penanaman hingga berbunga. Thrips biasa ditemukan dicelah celah antar daun dan juga pada daun yang masih kuncup.
Ciri-ciri awal adanya serangan hama Thrips adalah munculnya bekas gigitan pada permukaan daun yang nanti kelamaan akan menyebabkan daun berwarna kecoklatan.
Langkah awal pengendalian hama Thrips bisa menggunakan kertas perekat warna kuning, untuk pengendalian bisa disemprot dengan digunakan insektisida berbahan aktif dimetoat atau diafentiuron
2. Kutu Dompolan Atau Mealybugs (Dysmicoccus Brevipes)
Hama Kutu dompolan menyerang dengan cara menghisap cairan sehingga tanaman bisa mati. Kutu ini biasa menyerang disaat musim kemarau, efek paling bahaya ketika hama ini menyerang bagian umbi sehingga menyebabkan gagal panen.
Untuk mengatasi hama kutu dompolan pada tanaman bunga sedap malam bisa menggunakan insektisida berbahan aktif diafentiuron ditambah dengan mineral oil dengan dosis 1 cc/l.
3. Kutu Perisai (Coccus Sp.).
Untuk kutu perisai ini biasa menyerang pada tanaman yang sudah diatas satu tahun. Kutu perisai menyebabkan tanaman menguning lalu layu dan akhirnya mati. Ciri terserangnya hama kutu perisai adalah dengan adanya semut yang mengerubungi tanaman.
Untuk mencegah kutu ini bisa dilakukan perompesan daun atau bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat.

PENYAKIT BUNGA SEDAP MALAM
1. Penyakit Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh Xanthomonas sp. Penyakit ini biasanya terjadi ketika musim hujan.Gejala awal terkenanya penyakit bercak daun adalah munculnya bercak kecoklatan pada daun dan nantinya akan membusuk dan mengering.
Untuk mencegah terjadinya penyakit bercak daun lebih baik dilakukan perompesan daun, bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat
2. Penyakit Bercak Hitam
Penyakit ini menyerang pada bagian bunga dengan tanda munculnya bercak hitam dan mengeras sehingga bunga tidak bisa mekar.
Untuk mencegah terjadinya penyakit bercak daun lebih baik dilakukan perompesan daun, bisa juga dilakukan penyemprotan dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat
Demikian beberapa hama dan penyakit yang sering dijumpai ketika melakukan budidaya bunga sedap malam. Untuk mencegah penyakit dan hama tersebut pemilihan benih yang baik dan perawatan berkala harus selalu dilakukan dengan baik. Untuk mengatasi hama dan penyakit menggunakan bahan kimia perlu diperhatikan penggunaan dosis, jenis dan waktu penyemprotan agar tidak merusak kelestarian lingkungan.

HABITAT DAN KARAKTERISTIK SEDAP MALAM
Sedap malam ialah tanaman berumbi yang memiliki tinggi 0, 5 – 1, 4 m, daun beberapa duduk pada umbi batang serta disepanjang batang yang tegak. Perbungaan majemuk tidak terbatas adalah rangkaian agak tidak tipis, perbungaan didalam tandan yang berupa bulir tidak bercabang. Kedudukan bunga nyaris duduk, umumnya berpasangan didalam ketiak daun pelindung yang berupa bulat telur. Tabung bunga panjangnya 2 – 5, 5 cm dengan ujung melebar.
Tanaman ini tumbuh baik di tempat tropis ataupun sub tropis dengan cahaya matahari segera, pada dataran rendah hingga ketinggian 1. 400 m dpl. Tanaman ini tumbuh sampai 45 cm serta membuahkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang serta berwarna hijau muda yang mengumpul pada pangkal batangnya.
Sedap malam diperbanyak dengan umbinya. Jarak yang berbaris pada 30 kali 30 cm sangat mungkin untuk ditanam di tempat yang sempit walaupun.

IDENTITAS FLORA JAWA TIMUR
Berdasarkan keputusan presiden indonesia nomor 4/1993, bunga sedap malam di tetapkan sebagai identitas flora untuk wilayah jawa timur. Dengan adanya penetapan ini maka diharapkan agar bisa menjadi icon tersendiri serta dapat terlestarikan keberadaanya.

MANFAAT BUNGA SEDAP MALAM
Bunga sedap malam dipakai untuk upacara ritual, acara-acara kebiasaan kebudayaan, sedap malam bisa dipakai sebagai bunga potong ataupun sebagai tanaman taman. Sedap malam yang dipakai didalam sup kimlo tidaklah sedap malam yang untuk bunga potong, tetapi sedap malam yang datang dari cina.
Sedap malam dapat diperbanyak dengan umbinya. Dengan jarak yang berjajar antara 30 x 30 cm memungkinkan sedap malam untuk ditanam di lahan yang sempit.

            Kedudukan  tumbuhan bunga sedap malam dalam tingkatan taksonomi, tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermathophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Monocotiyledone
Ordo                : Amaryllida
Familly            : Amarylidaceae atau liliaceae
Genus              : Polyanthes
Spesies            : Polyanthes tuberosa L.

Siklus hidup budidaya Sedap Malam meliputi :
  1. Penyiapan lokasi
  2. Penyiapan lahan
  3. Penyiapan benih
  4. Penanaman
  5. Pemeliharaan
  6. Pengairan
  7. Penyulaman
  8. Penyiangan
  9. Pemupukan
  10. Pengelolaan OPT
  11. Panen
  12. Pasca panen
Bunga sedap malam mekar pada malam hari, sehingga aroma wanginya juga akan tercium pada malam hari. Mengapa bunga sedap malam mekar pada malam hari dan bukan pada siang hari? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mekarnya suatu bunga, di antaranya yaitu suhu, kelembaban, dan cahaya. Pada bunga sedap malam, cahaya berpengaruh pada pergerakan selnya. Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang gelap disebut skototropisme. Hal ini yang menyebabkan bunga sedap malam mekar pada malam hari.

PENGENDALIAN OPT
1.      Kultur Teknis
Pemeliharaan tanaman yang optimal :
a.       Penggunaan benih sehat
b.      Pengaturan jarak tanam
c.       Pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran
d.      Pengelolaan air yang baik
e.       Rotasi tanaman/pengairan tanaman dengan tanaman bukan dari Familli Amaryllidaceae atau liliacea.
f.       Pengelolaan air yang baik
g.      Sanitasi (Membersihkan tanaman liang, Eradikasi tanaman yang terserang).
2.      Mekanis
a.       Bila hama yang dijumpai tidak terlalu banyak : kumpulkan (telur, larva, imago) masukkan dalam plastik, diikat dan dimusnahkan.
b.      Memotong bagian tanaman yang terserang dengan menggunakan gunting stek/pangkas, lalu dimusnahkan.
c.       Tanaman yang terserang penyakit cukup parah harus dibongkar dan dimusnahkan agar tidak menjadi sumber infeksi.
3.      Biologi
Memanfaatkan musuh alami : yaitu parasitoid telur (Trichogramma Sp) larva (Apanteles Sp) pupa (Brachymeria Sp) patogen serangga (Beauveriabassiana, Matarrhizium Sp, dan Bacillusthuringiensis) serta cendawan antagonis (gllodadium Sp, Trichoderma Sp, dan pseudomonas Fluorescens).
4.      Kimiawi
a.       Penggunaan pestisida kimiawisintetis, merupakan pengendalian alternatif bila cara pengendalian yang lain tidak efektif.
b.      Penggunaan pestisida kimiawi harus memenuhi 6 tepat yaitu : Tepat jenis, Tepat mutu, Tepat sasaran, Tepat dosis dan konsentrasi, Tepat waktu serta tepat cara dan Alat aplikasi.
c.       Pestisida kimiawi yang digunakan adalah yang terdapat dan diizinkan Mentri Pertanian.
d.      Baca labil dan petunjuk yang tertera pada kemasan.
e.       Aplikasi pestisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari, tidak pada waktu mendung/hujan, jangan menyemprot berlawanan dengan arah angin dan menggunakan alat pelindung. Berkas wadah/kemasan pestisida yang kosong harus dimusnahkan.
Setiap kali memakai alat-alat yamg digunakan seperti gunting stek/pangkas sebaiknya disterilkan dengan formalin 2% atau desinfektari lainnya.


Daftar pustaka