Wednesday, February 15, 2017

makalah kewirausahaan: keripik gadung (ngawi)

Makalah Kewirausahaan
“Keripik Gadung”


Oleh :
Novita Risti Azahra (1525010234)





FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dewasa ini untuk mencari pekerjaan tidak mudah karena selain ketrampilan tetapi juga membutuhkan pendidikan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tetapi tidak begitu mudah untuk mencapai itu pendidikan tinggi juga tidak menjamin kita kan mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Hal ini mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat dari tahun ketahun. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran. Karena pengangguran sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas.
Oleh karena itu sebagai calon Sarjana Pertanian kita harus mampu berfikir kreatif dan inovatif mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut dengan baik dan tepat. Sebagai contohnya keripik gadung, meskipun Umbi Gadung ini berbahaya apabila tidak mengetahui cara pengolahan nya, ada banyak manfaat dan kegunaan nya untuk pengobatan beberapa penyakit antara lain:


§  Keputihan.
§  Kencing manis.
§  Kusta.
§  Mulas.
§  Nyeri empedu.
§  Nyeri haid.
§  Radang kandung empedu.
§  Rematik (nyeri persendian).
§  Kapalan (obat luar).


Gadung mempunya khasiat sebagai senyawa : antispasmodic, Anti-kelelahan, Anti-inflamasi, Chologogue, estrogenik, Hypocholesterolemic.
Jadi, salah satu solusinya yaitu dengan melakukan wirausaha. Wirausaha adalah salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan bagi diri kita sendiri juga bisa menguntungkan bagi masyarakat sekitar jika kita membutuhkan para pekerja untuk membantu usaha kita. Dari situ kita sudah bisa membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain dan bisa mengurangi jumlah pengangguran yang ada. 

B.     Identitas Masalah
Keripik gadung adalah makanan yang terbuat dari umbi gadung yang diiris tipis kemudian dijemur sampai kering dan selanjutnya digoreng. Sebelum dilakukan penggorengan pada tahap pembersihan racun ada beberapa perlakuan khusus terhadap gadung sebelum diiris dan setelah diiris untuk menghilangkan kadar racun dalam umbi gadung tersebut, setelah diiris tipis ada yang melumuri dengan abu kayu untuk kemudian dijemur, setelah itu dicuci bersih dengan air mengalir dan selanjutnya dijemur sampai kering sebelum digoreng.  Biasanya rasa keripik gadung adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Makanan ini termasuk jarang ditemui, karena pengolahan umbi gadung menjadi keripik cukup sulit dengan adanya racun yang terdapat dalam umbi tersebut. 
C.    Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat usaha ini adalah sebagai berikut :
Faktor Pendukung
·         Peluang cukup besar untuk dikembangkan
·         Memberikan pendapatan/keuntungan yang cukup besar
·         Permintaan kerupuk gadung meningkat setiap bulan
·         Pembuatannya tidak sulit hanya butuh kehati-hatian
·         Tidak memerlukan modal yang cukup banyak
·         Peluang pasar yang besar untuk pemasaran
·         Jarang orang mendirikan usaha kerupuk gadung
Faktor Penghambat
·         Pengolahan yang kurang hati-hati bisa membuat keracunan bagi yang mengkonsumsi
·         Memerlukan keahlian dan keuletan yang lebih mengenai membuat keripik gadung
·         Cukup sulit mendapatkan gadung karena tidak semua tempat ada kadang-kadang sampai mencari di kota lain
Prospek usaha membuat keripik gadung di Ngawi masih banyak peluang yang cukup besar, dilihat dari tingkat pemanfaatan hasil dari penjualan kripik gadung. Walaupun memang sulit didapatkan bahan baku gadung tetapi kami bisa mendapatkannya dengan memesan diluar kota. Karena untuk mendapatkan bahan bakunya saja sulit sehingga harga kripik gadung tersebut lumayan besar tetapi masih bisa terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Selain itu pengolahan yang benar dan tepat sangat menentukan mendapatkan tujuan yang diharapkan.
D.    Batasan Masalah
Pada kenyataan banyak peluang untuk mendirikan usaha namun saya memilih usaha membuat keripik gadung karena usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar usaha ini tidak membutuhkan modal yang besar, walaupun banyak tenaga kerja tetapi hasil yang didapat sebanding dengan apa yang telah dikerjakan hal ini kita bisa membuat lapangan pekerjaan masyarakat sekitar kita dan mengurangi jumlah pengangguran. Karena hal-hal inilah, saya sebagai pemula dalam usaha diharapkan dapat menjalankan usaha ini dengan sukses.
E.     Tujuan
Tujuan dari usaha membuat keripik gadung ini adalah :
  1. Mengasah kreativitas dengan memanfaat kan peluang yang ada di sektar kita
  2. Melatih mental agar siap bersaing di MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) yang kini tengah berlangsung
  3. Dapat melakukan usaha keripik gadung dengan baik dan memberikan manfaat yang besar
  4. Dapat belajar memasarkan keripik gadung dengan baik
  5. Dapat menyediakan lapangan pekerjaan masyarakat sekitar
  6. Menambah pengalaman.
 F.     Prediksi Usaha ke depan
Prediksi usaha ke depan dalam pembuatan keripik gadung adalah keripik gadung bisa dikenal banyak masyarakat dan penjualan bisa mencapai keberbagai kota yang ada di Indonesia. Selain itu bisa menjadi sebuah oleh-oleh yang khas berasal dari Kota Ngawi Ramah.

 
BAB II
ANALISIS SWOT

Sebelum melaksanakan usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/ aspek-aspek kekuatan (strenght), kelemahan (weaness), kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath). Dengan melakukan hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan dengan lancar dan sukses berikut adalah beberapa masing-msing dari aspek di atas :
1)      Strenght
·         Pembuatan kripik gadung tidak begitu sulit tapi butuh kehati-hatian
·         Resiko merugi/ kegagalan kecil dengan modal yang cukup kecil
·         Usaha ini mudah dilakukan dan bisa membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain
·         Usaha ini jarang digeluti
2)      Weakness
·         Bila bahan baku pada daerah sendiri sudah habis bisa memesan diluar kota dengan harga yang tidak begitu mahal
·         Pembuatannya harus penuh kehati-hatian karena jika salah mengolah bisa berbahaya bagi yang mengkonsumsi
3)      Opportunities
·         Prospek/peluang cukup besar untuk dikembangkan
·         Permintaan pasar tiap tahunnya meningkat
·         Memberikan keuntungan yang cukup besar
·         Memiliki banyak peminat
4)      Threath
·         Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing
·         Persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat
·         Harus benar benar di  awasi pengolahannya karena sekali masyarakat kecewa akan sulit memperbaikinya.

Analisis prediksi usaha kedepan
Karena usaha membuat keripik gadung itu jarang diminati oleh para warga atau sebagian masyarakat. Hal ini disebabkan karena tumbuhan gadung jarang ditemukan dan jarang yang bisa mengolah gadung dengan baik dan tepat karena untuk membuat keripik gadung membutuhkan tenaga-tenaga ahli untuk mengolahnya. Yang mana gadung itu adalah sejenis umbi yang beracun jika langsung dikonsumsi jika tidak diolah dengan baik dan benar, maka dari itu dibutuhkan kehati-hatian dalam mengolah supaya menhasilkan kripik gadung yang renyah, gurih dan lezat serta tidak beracun jika dikonsumsi.
Oleh karena itu kesempatan untuk mengolah keripik gadung lebih banyak mengambil keuntungan, karena tidak semua orang bisa mengolah secara baik dan benar. Selain itu pesaingnya juga tidak terlalu banyak. Sedangkan di pasar indonesia sendiri industri kripik gadung masih sangat langka.




BAB III
PEMBAHASAN

A.    Sarana dan prasarana
Lokasi tempat usaha pembuatan kripik gadung ada di rumah karena kami lebih banyak mengandalkan abu kayu untuk mengolah gadung sehingga tidak ada limbah atau air dari pengolahan gadung yang akan membahayakan masyarakat maupun hewan dan organisme lainnya. 
B.     Ketersediaan SDM
Usaha ini juga termasuk usaha keluarga karena yang bekerja adalah keluarga sendiri dan bisa mengambil tetangga atau warga disekitar untuk membantu pembuatan keripik gadung.
C.    Sistem Manajemen Usaha
Sistem manajemen diatur berdasarkan aturan kerja sesuai peraturan daerah tersebut agar adil dalam pembagian hasil usaha juga sesuai dengan kesepakatan yang dibuat bersama.
D.    Sistem Pelaksanaan Usaha
Setelah melakukan langkah-langkah konsep memilih jenis usaha, dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran sebagai berikut :
1.  Pengeluaran
         I.          Modal tetap meliputi :
a.      Pembuatan idik (tempat menjemur gadung)15 idik, @2.000        Rp.  37.000
b.      Gadung mentah 1 kwintal, 1 Kg Rp. 2000                                    Rp. 200.000
c.       Gentong plastik 3 buah                                                                  Rp.   90.000
d.      Abu dapur 1 karung Rp. 5000                                                        Rp.     5.000
e.       Garam 1 Kg, 1 kg Rp. 5000                                                           Rp.     5.000
Jumlah                                                                                                           Rp. 337.000
           II.          Modal Tidak tetap, meliputi :
a.       Pembelian benih gadung                                                              Rp.     5.000
b.      Pembelian tumbu untuk menimbun                                             Rp.   50.000
Jumlah                                                                                                           Rp.   55.000

Modal Tetap                                                                                      Rp. 337.000
Modal Tidak Tetap                                                                           Rp.    55.000
Total                                                                                                               Rp. 392.000
Total pengeluaran                                                                                         Rp. 392.000
1.      Pemasukan
catatan : harga 1 Kg kripik gadung Rp. 25.000
hasil setiap 1 kwintal adalah 25 Kg kripik gadung.
Sehingga 25 x Rp. 25.000 = Rp. 625.000
Jadi total pendapatan = Rp. 625.000
2.      Keuntungan
keuntungan bersih setiap 1 kwintal adalah
total pendapatan – modal tidak tetap = Rp. 625.000 – Rp. 55.000 = Rp.570.000
Pembuatan keripik gadung memiliki prospek yang cukup cerah pada masa sekarang ini, dilihat dari banyaknya peminat konsumen untuk menikmati kripik gadung karena tidak semua daerah mempunyai atau mengenal kripik gadung.
Peluang dalam membuat keripik gadung juga sangat menggiurkan, akan tetapi di dalam berusaha kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pembuatan dan pemasaran. Melihat persaingan penjualan kripik-kripik selain gadung juga banyak kita harus mempunyai trik tersendiri supaya kita bisa mengantisipasi persoalan-persoalan yang akan timbul, perlu adanya pengolahan dan beraneka ragam rasa sebagai bumbu keripik gadung supaya tidak kalah saiangan dengan kripik-kripik yang lain.
E.     Teknik Pemasaran
Teknik pemasaran pada kripik gadung adalah dijual pada setiap toko atau menerima pesanan. Karena sebagai promosi sebagai modal awal diadakan diskon atau gratisan. Kripik gadung dijual atau dipasarkan dengan membuka toko sendiri atau bisa di kirim ke luar kota sesuai pesanan pelanggan serta bisa dijual di toko-toko yang berminat untuk menjualnya.


BAB IV. PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembuatan kripik gadung ini tidak banyak mengeluarkan banyak modal, hanya sedikit modal yang perlu dikeluarkan. Tetapi kita juga harus pintar dan jeli dalam pengolahannya, karena selangkah pengolahan salah maka akan berakibat fatal pada rasa kripik gadung tersebut. Karena bisa membuat keracunan bagi orang yang mengkonsumsinya. Mempunyai pesaing yang sedikit dan mendatangkan keuntungan yang besar. Wirausaha dalam pembuatan kripik gadung ini memiliki prospek yang cerah dengan resiko kecil.
 B.     Saran
Dalam berwirausaha kita harus pintar memilih usaha apa yang pantas kita geluti menurut lingkungan sekitar atau keadaan pasar pada saat ini. Jangan sampai kita melakukan usaha tanpa memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti dan selalu waspada dengan pesaing-pesaing disekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2000. Bahan Ajar Kewirausahaan. Surabaya. UNESA.
DepKes R.I. 1989. Materi Medika Indonesia. Jilid V. Dirjen POM. Jakarta
Suhardi. 2006. Hutan dan Kebun sebagai Sumber Pangan Nasional. cet 5. Yogyakarta : Kanisius

No comments:

Post a Comment